Minggu, 19 April 2009

Aikido

Inti ajaran / karakter Aikido:
  1. Ki (semangat / kemauan yang teguh - bukan kekuatan otot)
  2. Aiki (arti 1: pengakumulasian semangat, arti 2: paduan niat)
  3. Ki musubi (keharmonisan paduan niat / gerak)
  4. Ki-shin-tai no toitsu (kemanunggalan semangat-rasa/pikiran-tubuh)
  5. Karakter / moral Aikido:
    Terapan rasa kasih secara nyata / tulus dan rasional
    (Harapan Bapak Aikido Ueshiba Morihei)
Dua poin pertama adalah pembentuk nama AIKI BUDO.
Ditambah dua poin berikutnya menjadi pembentuk nama AIKIDO (the way of harmony)
Total lima poin adalah pembentuk nama AIKIDO, the way of love and harmony.
    Waza hanyalah alat untuk menampilkan karakter suatu budo dalam bentuk visual (berupa bentuk-bentuk gerak).
      Dalam kehidupan sehari-hari, waza dapat diumpamakan tempat minum, misalkan cangkir atau gelas. Sedangkan inti ajaran budo dapat diumpamakan minumannya, misalkan teh atau kopi.
      Terserah anda, ingin menikmati bentuk dan warna tempat minum atau manfaat minumannya. Bentuk dan warna tempat minum dapat langsung dinikmati, sedangkan minuman harus dirasakan dan manfaat minuman baru terasa setelah minum secukupnya.

Sering dievaluasi / dikaji-ulang.
    Aikido Kaiso tidak segan mengkaji-ulang ilmu-ilmu yang beliau miliki atau yang beliau ajarkan.
    Ini terlihat jelas dari perubahan nama ajaran beliau:
      Aiki Bujutsu (1922)
      Aiki Budo (1925)
      Aikido (1942)
      • The way of harmony
      • The way of love and harmony
      Aikido dengan karakter 'love' nyaris tidak ada yang melaksanakan.
      Dalam hal ini, setelah bertemu dengan Chief Prawira, Tanaka sensei berkata bahwa ajaran Chief Prawira dapat membuktikan bahwa tanpa atemi atau niat negatif sekalipun (juga tanpa dicampur ajaran beladiri lain), tata gerak Aikido tetap efektif, bahkan tergolong peduli pada aturan hukum negara manapun.


Jenis pelatihan AIKIDO
    Pada masa kini ajaran Aikido Kaiso sudah diajarkan secara beda (sekalipun oleh para shihan aliran Aikikai) dan diajarkan oleh beberapa organisasi (dengan tujuan dan cara pelatihan yang berlainan).

    Sistem pelatihan tradisional

    Pelatihan tradisional berkiblat pada organisasi-organisasi Aikido di Jepang. Pelatihan dilakukan dengan budaya dan tata cara Jepang. Waza diajarkan nyaris tanpa evaluasi.

    Aliran-aliran Aikido tradisional:
    1. Aikikai (1948)
        Dipimpin oleh keturunan Kaiso, tetapi para shihan Aikikai mengajarkan Aikido menurut minat dan wawasan masing-masing (ada yang keras / kasar, ada yang bagaikan tarian, ada juga yang dicampur cara-cara lain sehingga tidak lagi orisinil) - tidak sesuai lagi dengan karakter Aikido (yang diajarkan / diharapkan Aikido Kaiso Ueshiba Morihei) maupun karakter BUDO.
        Pelatihan cara Aikikai masa kini pada umumnya indah dilihat, harus dilakukan di atas tatami / matras, dan beresiko.
        Aikikai tidak menyelenggarakan pertandingan Aikido.
          Aikikai di Indonesia:
          Saat ini, Aikido aliran Aikikai di Indonesia diorganisasi secara independen oleh:
          • YIA (Yayasan Indonesia Aikikai) - 1983, Jakarta
          • KBAI - 1993, Jakarta
          • IAI, Jakarta
          • YAHAI, Jakarta
          • Institut Aikido Indonesia Jepang (Bandung - afiliasi ke Malaysia dan Tokyo, Jepang)
          • Bali Aikikai (Denpasar)
          • dan lain-lain
    2. Tomiki Aikido
        Didirikan oleh Tomiki Kenji, pelatih tertinggi pertama (DAN 8 - 1940). Mengarahkan Aikido sebagai olahraga yang dinamis dan yang dipertandingkan (1964). Beliau berharap Aikido dapat seperti Judo - yang dapat berjaya di arena Olympic Games.
        Tomiki Aikido merupakan perintis pertandingan internasional Aikido. Model pertandingan yang dipakai adalah pertandingan 'Embu' dan pertandingan 'Randori'.
    3. Yoseikan Aikido / Yoseikan Budo
        Didirikan oleh Mochizuki Minoru (adik kelas Tomiki Kenji dan kakak kelas Shirata Rinjiro).
        Pelatihan Aikido yang diajarkan berasal dari periode Aiki Budo - yang dikaji-ulang sendiri menjadi cara Aikido yang praktis untuk beladiri maupun tarung.
    4. Yoshinkan Aikido / Yoshinkan Aiki Budo
        Didirikan oleh Shioda Gozo (adik kelas Shirata Rinjiro).
        Cara Aikido yang dilestarikan adalah Aikido periode Aiki Budo (periode awal Aikido) - karena itu nama jurus yang dipakai adalah nama lama mis. Ikkajo (bukan Ikkyo). Tidak menyelenggarakan pertandingan Aikido.
          Yoshinkan Aikido di Indonesia:
          Aikido Shudokan Indonesia
    5. Shinshintoitsu Aikido / Ki no Kenkyukai
        Didirikan oleh Tohei Koichi (penyandang DAN 10 yang pertama dalam Aikido), adik kelas Shioda Gozo. Pelatihan lebih diarahkan untuk membina kesehatan dan kebugaran. Meski demikian, aliran ini menyelenggarakan pertandingan Aikido dengan model pertandingan yang disebut 'Taigi'.
          Shinshintoitsu Aikido di Indonesia:
          Ki no Kenkyukai - Indonesia
    6. Korindo Aikido
        Didirikan oleh Hirai Minoru.
    7. Iwama Aikido, Nishio Aikido, Kobayashi Aikido (berasal dari shihan-shihan Aikikai)
        Nishio Aikido di Indonesia:
        Keluarga Aikido Sarutahiko Indonesia (KASI)
    8. Keijutsukai Aikido (berasal dari shihan Yoshinkan Aikido)

    Sistem pelatihan rasional - ilmiah

    Pelatihan rasional - ilmiah pada awalnya diolok-olok sebagai Aikido palsu (sebab tidak mengabdi pada salah-satu organisasi Aikido di Jepang dan tidak berpartisipasi dalam usaha menanamkan budaya / tradisi Jepang di aneka penjuru dunia).
      Tetapi, karena mempunyai mutu pelatihan yang (lebih) baik dan lebih bermanfaat (karena cara pelatihannya merupakan cara pelatihan problem-solving), maka banyak penggemar Aikido (yang berpikiran rasional dan bersikap realistis) mencoba dan akhirnya menyukai cara pelatihan Aikido yang rasional - ilmiah ini, tanpa peduli olok-olok yang ada.

    Pelatihan cara realistis - rasional - ilmiah muncul akibat keluhan-keluhan - tentang hubungan antar aliran yang nyaris tidak ada (sehingga penggemar Aikido sering sulit latihan jika pindah tempat di mana tidak ada dojo yang sealiran), kesulitan-kesulitan menerapkan Aikido secara nyata, dan pelatihan ki yang simpang-siur dan bersifat agamis / mistis Jepang - yang nyaris tidak ditanggapi para pimpinan organisasi Aikido di Jepang (mungkin akibat komunikasi yang kurang lancar, karena untuk alasan-alasan tertentu, banyak orang Jepang yang hanya mau berkomunikasi resmi dalam bahasa Jepang).

    Kini, meskipun tidak pakai nama Aikido, DROP & LOCK Training yang diajarkan Chief Prawira sudah dikenal orang, terutama oleh praktisi Aikido di negara-negara Eropa.
    Di Indonesia sendiri, hingga awal 2008, DROP & LOCK Training nyaris tidak dikenal orang karena Chief Prawira bukan orang yang suka pamer / promosi atau suka mencari popularitas.

    Berbeda dengan aneka dojo Aikido yang bersaing mencari anggota, menjadi peserta DROP & LOCK Training cukup sulit.
    Tiap peminat harus ikut wawancara dulu dan tidak semua peminat diterima. Ini karena tidak semua orang dapat ikut DROP & LOCK Training karena program ini sangat ilmiah, tanpa pikiran / niat negatif (mengalahkan / melumpuhkan orang), hanya memakai baju biasa dengan tingkat kesulitan melangkah yang tinggi (bukan baju samurai) dan tidak memakai aneka atribut yang dapat dipamerkan. Selain itu, jumlah peserta tiap jadwal latihan sangat dibatasi. Kata Chief Prawira, ini untuk quality control (memantau kesalahan belajar) sebab pelatihan dilakukan secara berpasangan.


Sebaiknya pilih Aikido yang mana?
  1. Pilih jenis (tujuan dan cara) pelatihan Aikido yang sesuai dengan karakter pribadi / kebutuhan / keinginan anda.
  2. Kalau mungkin pilih yang tidak memerlukan waktu latihan total lama (untuk meraih suatu kemampuan nyata) dan biaya total yang murah.
      Iuran bulanan murah belum tentu murah bila ditotal secara keseluruhan, bahkan akan menjadi sangat mahal bila diperbandingkan dengan nilai waktu (akibat ketidak-efisienan program).
  3. Pilih lokasi yang terdekat atau teraman.
  4. Pilih budi-pekerti / sopan-santun pelatih yang baik.
  5. Pilih kurikulum pelatihan yang paling masuk akal sehat.
  6. Pilih yang anda suka dan yang manfaatnya dapat sering dinikmati.
Cari info yang akurat sebanyak mungkin sebelum menentukan pilihan.
Bila sudah mengambil keputusan, berlatihlah dengan tekun.
  • Apa mungkin mencapai kemampuan seperti para Aikido sensei asal Jepang?
      Siapa kata tidak dapat? Bukan hanya tingkatan DAN 5, tingkatan DAN yang lebih tinggi juga mungkin!
      • Meski baru satu, tetapi ada putera Indonesia (satu-satunya putera Indonesia yang pernah mendapat kepercayaan Aiki Doshu untuk menjabat sebagai Area Representative dari Aikido World Headquarters - sejak 1977) yang bukan saja mempunyai kemampuan Aikido seperti para Aikido shihan Jepang, bahkan (dari bocoran informasi yang diperoleh pembina kami, Tanaka sensei, di Jepang) pernah 2X memberi petunjuk pada Aikido shihan asal / asli Jepang - meskipun Chief Prawira pernah berkata tidak punya tingkatan DAN yang tinggi (mungkin karena beliau terbiasa belajar ilmu beladiri tanpa mengejar / peduli tingkat).

    Hingga saat ini (2008), selain Bpk. Prawira Widjaya,
    tampaknya belum ada putera Indonesia yang lain yang mendapat kepercayaan sebagai pejabat Representative Aikido World Headquarters.


Tidak banyak yang tahu

  1. Ada putera Indonesia (meski baru satu) yang dipercaya Aiki Doshu sebagai Area Representative dari Aikido World Headquarters.
      Bahkan mendapat acungan jempol beberapa pelatih Jepang dan nama beliau tercantum dalam beberapa dokumen internasional Aikido dan juga dalam buku Aikido "The New Aikido Complete" karangan Yamada shihan, terbitan Amerika.
        Hanya saja yang dicetak masih memakai alamat lama, seharusnya:
          Rungkut Asri Barat 10 / 30, Surabaya 60293, Indonesia.
          Telpon: 8700076
  2. Aikido (terutama aliran Aikikai) di Indonesia dirintis dari Surabaya, bukan dari Jakarta.
    BUKAN oleh beberapa sarjana yang pernah kuliah di Jepang - seperti yang banyak diberitakan lewat buku-buku Aikido / majalah / beberapa dojo Aikido oleh banyak pelatih Aikido di / asal Jakarta.
      Dan ternyata, sesungguhnya, Anggaran Dasar YIA (Yayasan Indonesia Aikikai) 1983 juga mengakui hal ini.
      INDONESIA AIKIKAI sesungguhnya adalah nama organisasi Aikido yang didirikan di Surabaya sejak tahun 1975 dan tercatat di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan - Kantor Wilayah Jawa Timur.



      Hanya saja tidak tahu mengapa, fakta tersebut ditutupi dan diganti informasi-informasi lain yang tidak benar.
  3. Alasan Chief Prawira mengundurkan diri dari Aikido Tradisional pada tahun 2002 (setelah merintis dan mempopulerkannya sejak tahun 1970-an).
      Karena beliau tidak dapat mentolerir perkembangan sejak 1990-an (tahun 1994, beliau pernah mengajukan permohonan mengundurkan diri, tetapi berhubung belum ada calon pengganti yang layak, maka beliau tetap mendapat tugas), antara lain:
      1. Pelatihan Aikido yang menyimpang dari karakter Aikido yang diajarkan Aikido Kaiso (lihat video Aikido Embukai se Jepang ke 37 - 1999)
      2. Ketidak-pedulian pada citra Aikido dan perilaku para pelatih Aikido (membiarkan perpecahan dan persaingan yang tidak sehat dalam Aikido)
      3. Ketidak-pedulian pada mutu Aikido (sehingga banyak cemooh dari ahli-ahli beladiri praktis) - padahal Aikido dipopulerkan sebagai budo bukan sebagai seni sandiwara
  4. Alasan Chief Prawira mau bersusah-payah, berjuang dari awal lagi, untuk memulihkan kembali citra dan mutu Aikido lewat DROP & LOCK Training ialah karena Chief Prawira sangat memahami mutu ajaran dan harapan O Sensei Ueshiba Morihei.
  5. Bila ingin dapat melakukan Aikido tanpa kekuatan fisik yang berlebihan, pahamilah cara mengalirkan ki secara rileks dengan memahami aiki no nagare dan ki no nagare - tidak perlu latihan olah nafas bertahun-tahun lebih dahulu.



Contoh gerak yang gunakan sains, ki nagare, dan paduan ki musubi dan ki nagare


Gerak dengan manfaatkan sains (tidak perlu KI)



























Chief Prawira diangkat oleh 2 orang.
Dengan sedikit menekuk siku, Chief Prawira selain dapat mendarat dengan tegak, beliau juga membuat kedua orang tersebut nyaris jatuh terlentang (bila tidak disanggah beliau).
Peragaan di atas juga pernah dilakukan oleh
shihan Joe Tambu (Yoshinkan Aikido)
saat seminar Aiki Budo di Jakarta.




Dahi Chief Prawira didorong.
Dengan rileks, kepala dirapatkan pada batang tubuh. Tenaga dorong langsung lewat tubuh masuk ke bumi.Akibatnya, beliau tidak terdorong jatuh ke belakang.
Bahu Chief Prawira di dorong.
Dengan rileks, bahkan sambil menepukkan kaki, arah dan besar tenaga dorong bocor mengalir ke bawah lewat siku dan tubuh, hingga beliau tidak terdorong jatuh ke belakang.




Dua peragaan di atas juga pernah dilakukan oleh
shihan Sasaki Masando (Aikikai)
saat berkunjung di Jakarta.



Gerak dengan ki nagare















Efektivitas cara mengatasi kekuatan fisik yang besar dengan ki no nagare













Tanpa mantera, tanpa campuran seni beladiri lain, tanpa persiapan olah nafas.
Di mana ada kemauan, di situ ada prestasi.



Gerak dengan ki musubi dan ki nagare


Serangan futari gake yang realistis - langsung ditarik cepat kuat




Solusi:
Tenang, lakukan gerak netralisir dengan ki musubi
lakukan dengan gerak yang sederhana dan mudah
(tetapi rasional dan aman).
Tidak perlu tenaga besar (meskipun kedua lawan kuat).
Cukup dengan ki no nagare.

Bila sudah paham inti aiki-do,
tidak perlu pusing dengan waza.



Para murid Chief Prawira dari Asia, Timur Tengah, hingga Eropa


Chief Prawira (tengah) bersama beberapa praktisi Aikido
asal EROPA (3 senior executive perusahaan Eropa), ASIA (pilot dan mahasiswa), dan TIMUR TENGAH (imam Muslim).
Ternyata tubuh kecil bukan halangan untuk mendapat respek tubuh besar.

Nasihat Chief Prawira:
  1. Bila ingin memahami Aikido, pahami dengan tekun inti ajarannya. Jangan hanya berlatih tampilan luarnya.
  2. Jangan cari inti ajaran Aikido di ilmu beladiri lain, carilah dalam Aikido sendiri (sebab hal yang serupa tidak berarti sama).
  3. Jangan cepat merasa sudah "jago / mahir" (sebab masih banyak hal yang harus dipelajari, bahkan ada ilmu kepandaian Aikido Kaiso yang harus dicari kembali).

1 komentar:

  1. Artikel ini di salin dari www.geocities.com/bow_and_aikiwago/aikido.html tanpa mengurangi rasa hormat dan respect terhadap pemilik situs

    BalasHapus